Part 7
July 2, 2011 08:00
Mabel terbangun dari peristirahatannya, semalam adalah pesta ulang tahun mabel yang tidak akan pernah mabel lupakan, ya walaupun mabel harus berbau amis. Tapi mabel tau, mereka semua sayang sama mabel.
"Hoam, good morning world" mabel beranjak dari tempat tidurnya kemudian bergegas menuju kamar mandi.
-------------------------------------------
"Mom, I don't have schedule right?"
Tanya justin sambil menyuap potongan pancake. sarapannya pagi ini.
"No you're free almost 1 month justin"
Jawab pattie mama justin.
"Great!" Jawab justin singkat lalu menelan pancakenya itu
-------------------------------------------
Setelah cuci muka mabel keluar menuju kamar kakanya aleron yang berada di ujung lorong lantai dua. Tapi mabel hanya melihat tempat tidur yang sudah rapih, tidak ada orang disana.
"Where are they" gumam mabel pelan lalu mabel pun turun untuk mengambil sarapan.
"Good morning mom" ucap mabel sambil mengambil piring dan sesendok nasi goreng. Walaupun keluarga mabel tidak tinggal di indonesia, mereka masih sering memakan masakan indonesia buatan ibunda mabel. Mama mabel sangat jago dalam memasak, padahal dia bukan orang asli indonesia tapi dia sudah pandai memasak rendang, gulai pokoknya makanan khas indonesia. Ibunda mabel hampir 20tahun tinggal di indonesia. Makanya dia fasih sekali berbahasa indonesia
"Morning honey, you already awake. How's your sleep? Did you sleep well last night?" Balas ibunda mabel sambil membereskan perabotan masak didapur dapur. Jam segini pasti ayah mabel sudah sampai di kantor, ayah mabel cukup sibuk. Tapi mabel masih memakluminya, toh saat ulang tahun mabel kemarin ayah mabel bisa meluangkan waktunya untuk mabel.
"Yes mom, ohh iya aleron sama vachel mana?"
"Lagi main basket di samping komplek"
"Mmh"
Lalu mabel pun melanjutkan sarapannya pagi itu, mabel berniat setelah makan nanti dia akan menyusul kakaknya dan vachel ke lapangan basket.
"Mom, aku mau nyusul kaka sama vachel ya" teriak mabel sambil berlari keluar.
-------------------------------------------
Justin yang sudah selesai makan kemudian, bersantai dihalaman rumahnya. Sedikit menghirup udara sejuk atlanta di pagi hari seperti ini, kesibukannya sangat menyita waktu justin untuk tinggal dirumah. Rumah justin sering sekali ditinggal, ya karena justin sibuk tour yang diadakan bukan di lagi kota ke kota atau mall ke mall tapi ke berbagai negara
"I miss this situation" gumam justin sendiri.
Saat sedang enak enaknya menimkmati suasana pagi atlanta. Tatapan justin tertuju pada gadis yang sedang berjalan santai sendirian didepan jalan rumah justin. Tanpa pikir panjang justin langsung berteriak memanggil gadis manis yang memakai t-shirt oblong putih dan hot pants itu.
"MABEL"
Teriak justin lalu bangkit dari duduknya dan berlari kecil menuju pagar rumahnya.
Mabel yang saat itu sedang mendengarkan music dari ipodnya dengan nada kecil kaget dengan teriakan seseorang yang memanggil namanya. Suaranya tidak asing bagi mabel. Kemudian mabel mencari asal suara tersebut. Dan tertuju pada seorang lelaki yang berlari menghampirinya, lelaki itu terlihat tersenyum lebar dan manis. Entah mengapa mabel merasa hatinya teduh melihat senyuman lelaki yang memperlihatkan gigi putih rapihnya.
"Justin" ucap mabel sambil tersenyum kepada justin yang sudah ada dihadapannya hanyasaja dibatasi oleh pagar.
"Mabel, good morning. Where are you going?"
"Mmh, I'm going over to aleron and Vachel on the basketball court"
"Ohh, may I join?" Tanya justin yang juga pasti ngga ngapa ngapain dirumah.
"Of course. Come on"
"Okay"
Mereka pun melanjutkan perjalanan ke lapangan basket. Diperjalanan mereka sempat membahas kejadian seru tadi malam, pembicaraan itu membuat mereka tertawa, kadang mabel malu karena kejadian di kolam berenang semalam.
"Soo, How long have you dating with Vachel?" Tanya justin, sebenarnya justin tidak enak bertanyanya, tapi justin penasaran dengan hubungan mabel dan vachel. Lagipula kan justin cuma mau tau.
"Emmh, almost 2 years. Why?"
"Woah, so long. Nothing I'm just asking. Hehe" balas justin santai, justin sedikit terkagum dengan hubungan mabel dengan vachel yang sudah cukup lama itu. Justin saja tidak pernah berpacaran selama 1 tahun, apalagi 2 tahun seperti mabel dan vachel. Justin palingan pacaran paling lama sekitar 7 atau 8 bulan. Itu juga dengan caitlin beadles.
"Ohh, and how about you and selena justin?" Tanya balik mabel.
"Me and selena almost 6 month. Hehe"
"Ohh, good"
Akhirnya mereka berdua sampai dilapangan basket. Terlihat disana dua lelaki tinggi sedang beradu keahlian berbasket. justin dan mabel pun menghampiri vachel dan aleron.
"Hey, main basket ngga ngajak ngajak" teriak mabel ke arah vachel dan aleron. Mereka pun berhenti bermain dan menoleh ke arah mabel dan justin.
"What?" Ucap justin dan vachel kompak, mereka sama sama tidak mengerti apa yang dikatakan mabel.
"Ehh, nothing nothing" balas mabel cepat. Dia lupa kalau disini ada dua orang bule yang tidak mengerti bahasa indonesia. Mabel terbiasa berbicara bahasa indonesia dengan aleron.
"Hey kitty, good morning" ucap vachel sambil menghampiri kekasihnya kemudian sedikit mencium kepala mabel
"Vachelllll" gumam mabel malu karena dilihat justin dan aleron kemudian mendorong sedikit vachel darinya.
"Haha nope mabel enjoy it" celetuk kakanya sambil tertawa
Justinpun hanya mengeluarkan senyum tipisnya, jujur dia tidak begitu suka dengan pemandangan yang ada didepannya sekarang. Dia sedikit menyesal kenapa dia tadi harus ikut mabel menghampiri aleron dan vahcel kalau akhirnya malah membuat mood justin jelek.
"Emmh, well. Why we don't play basket ball 2 on 2" tanya justin, ia juga sudah lama tidak bermain basket bebas seperti ini. Kapan lagi justin bisa bersenang senang tanpa ada paparazi yang terus membututinya, dan keadaan yang cukup sepi seperti ini.
"Why not, vachel?" Ucap aleron tanda setuju kemudian bertanya ke teman sma nya waktu di perancis dulu.
"Okay, me with mabel and you with justin. Okay?" Jawab vachel.
"Ehh I can't play basket ball. No no no no" seru mabel langsung, dia kan niatnya kesini cuma mau ngeliatin aleron dan vachel main basket. Sekarang malah diajak tanding basket begini.
"Ohh come on mabel, I know you can" rayu vachel sambil memeluk mabel dari samping.
"Udah ayo main mabel gapapa" tambah aleron lagi lagi dengan bahasa indonesia.
"What?" Dengan kompak justin dan vachel bertanya lagi
"Haha let's play" ucap mabel tertawa melihat teman temannya yang kebingungan.
Permainanpun dimulai.
Diawali dari tim machel (mabel dan vachel) dan operan dari mabel vachel terlihat sangat lincah mendrible bola dan berlari ke arah ring basket justin pun yang bertugas menjaga vachel tidak berkutik dengan gerakan vachel itu. Justin aku kemampuan vachel beremain basket sangat sangat bagus, wajar saja kalau vachel menjadi kapten team A basket disekolahnya. Dan hap lemparan indah jaraak jauh vachel berhasil masuk dengan mulus masuk ke ring milik team justin dan aleron 3 point untuk team machel.
"Yeeee vachel so cool" teriak mabel teriak dan sedikit melompat dan bertepuk tangan, dia terkagum kagum dengan lemparan pacarnya itu.
"Haha thanks mabel" ucap vachel tersenyum.
Lalu permainan pun dimulai lagi, kali ini dari team justin dan aleron. Aleron dan justin terlihat begitu kompak. Aleron mengoper bola ke arah justin karena dihadang oleh vachel "justin get it"
Justin langsung menangkap dan berlari ke arah ring team machel, tapi dihadang oleh mabel. Sekarang justin dan mabel sedang berhadapan, justin dengan gesit kemudian berlari melewati mabel dan tanpa pikir panjang langsung menshoot "hap" 3 point juga didapatkan oleh team juleron.
"Nice shoot justin" ucap aleron sambil menepuk punggung justin pelan.
Permainanpun berlanjut hampir 1 jam mereka bermain, disitu justin dan vachel terlihat sangat menonjolkan kemampuan bermainnya. Mabel juga sebenarnya bisa bermain basket, tapi mabel tidak terlalu mengasah kemampuannya. Mabel hanya bermain basket ketika ada waktu luang, mungkin kalau mabel masuk team basket disekolahnya kemampuan basket mabel juga pasti lebih lincah dari sekarang, tapi mabel lebih memilih untuk masuk ke ekskul cheers dulu di prancis. Dan itu menjadi awal kisah cinta mabel dan vachel dan sampai sekarang terlihat tetap mesra.
Bola sekarang di pegang oleh mabel, tapi mabel di jaga ketat oleh kakanya aleron. Mabel dengan susah payah berusaha melewati kakanya yang tinggi itu, tapi cukup sulit, hingga akhirnya mabel berhasil mencari celah disebelah kiri aleron, mabel mencoba berlari lewat sisi itu tapi tetapi gagal, mabel justru tersandung oleh kaki kakanya itu. Mabel pun jatuh cukup keras "dug" suara tubuh mabel yang jatuh ketanah.
"Mabel" ucap aleron, justin dan aleron kompak.
"Ouch, so sick" ucap mabel yang masih tersungkur.
Aleron dengan cepat mencoba membangunkan adiknya itu. Vachel dan justin pun kemudian berlari menghampiri mabel,
"Are you okay?" Ucap vachel ke mabel. Terlihat dagu mabel yang tergores, kedua sikut dan lututnya berdarah.
"Naah, I'm okay, no problem" ucap mabel yang sudah berdiri dibantu oleh kakanya.
"See you bleed mabel" seru vachel lagi.
"Let's bring mabel go home vachel" saran justin.
"Okay come on mabel" ajak vachel
"You can walk mabel?" Tanya aleron cemas.
Mabel mencoba berjalan, walaupun sedikit sakit dan perih mabel berusaha untuk menahannya. "Ouch, I can nope al"
Vachel kemudian membungkukan badannya, "what are you doing?"
"Rise up my back mabel"
"No I can walk vachel"
"Just rise up to my back"
Mabel lalu mengendus dan kemudian menaruh badannya di punggung vachel.
"Come on guys" ucap vachel yang sudah berdiri tegak sambil memegangi mabel yang digendongnya
Mereka pun pulang, sambil bercerita cerita tentang pertandingan basket tadi.
"Nice play" seru aleron.
Justin hanya berdiam dan sesekali tersenyum kecil. Dia tidak suka dengan apa yang dilihatnya sekarang. Sebenarnya, justin ingin sekali membantu mabel dia sangat khawatir. tetapi semua ia tahan karena ada yang lebih berhak mengurus mabel, yaitu vachel yang sudah jelas kekasih mabel.
Justinpun sampai dahulu didepan rumahnya, justin pun berpamitan untuk masuk kerumahnya dahulu.
"Thanks guys. And mabel get well soon"
"Its okay justin see you soon" seru mabel yang masih dalam gendongan vachel itu. Kemudian justinpun masuk kedalam rumah.
Lalu mereka bertigapun melanjutkan perjalanannya kerumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar